Minggu, 06 September 2009

Format Bilangan Komputer

Format bilangan komputer

Didalam dunia komputer kita mengenal empat jenis bilangan, yaitu bilang biner, oktal, desimal dan hexadesimal. Bilangan biner atau binary digit (bit) adalah bilangan yang terdiri dari 1 dan 0. Bilangan oktal terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6 dan 7. Sedangkan bilangan desimal terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Dan bilangan hexadesimal terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E dan F.

Biner

Oktal

Desimal

Hexadesimal

0000

0

0

0

0001

1

1

1

0010

2

2

2

0011

3

3

3

0100

4

4

4

0101

5

5

5

0110

6

6

6

0111

7

7

7

1000

10

8

8

1001

11

9

9

1010

12

10

A

1011

13

11

B

1100

14

12

C

1101

15

13

D

1110

16

14

E

1111

17

15

F

Konversi Antar Basis Bilangan

Sudah dikenal, dalam bahasa komputer terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah biner, oktal, desimal dan hexadesimal. Keempat bilangan itu saling berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara mencarinya cukup mudah untuk dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal, hanya mencari sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal adalah: 1. Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya. 2. Setiap angka yang bernilai satuan, dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan digit ratusan, ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu point.

Konversi Desimal ke Biner

Konversi dari bilangan desimal ke biner, dengan cara pembagian, dan hasil dari pembagian itulah yang menjadi nilai akhirnya. Contoh: 10 (10) = ...... (2) Solusi: 10 dibagi 2 = 5, sisa = 0. 5 dibagi 2 = 2, sisa = 1. 2 dibagi 2 = 1, sisa = 0. Cara membacanya dimulai dari hasil akhir, menuju ke atas, 1010.

Konversi Desimal ke Oktal

Caranya hampir sama dengan konversi desimal ke hexadesimal. Contoh: 25(10) = ......(8) Solusi: 25 dibagi 8 = 3 sisa 1. Hasilnya dapat ditulis: 31(8)

Konversi Desimal ke Hexadesimal

Ada cara dan metodenya, namun bagi sebagian orang masih terbilang membingungkan. Cara termudah adalah, konversikan dahulu dari desimal ke biner, lalu konversikan dari biner ke hexadesimal. Contoh: 75(10) = ......(16)4 sisa 11 (11 = B). Dan hasil konversinya: 4B(16) Solusi: 75 dibagi 16 =

Konversi Biner ke Desimal

Cara atau metode ini sedikit berbeda. Contoh: 10110(2) = ......(10) diuraikan menjadi: (1x24)+(0x23)+(1x22)+(1x21)+(0x20) = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22 Angka 2 dalam perkalian adalah basis biner-nya. Sedangkan pangkat yang berurut, menandakan pangkat 0 adalah satuan, angkat 1 adalah puluhan, dan seterusnya.

Konversi Biner ke Oktal

Metode konversinya hampir sama. Cuma, karena pengelompokkannya berdasarkan 3 bit saja, maka hasilnya adalah: 1010 (2) = ...... (8) Solusi: Ambil tiga digit terbelakang dahulu. 010(2) = 2(8) Sedangkan sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil akhirnya adalah: 12.

Konversi Biner ke Hexadesimal

Metode konversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal. Namun pengelompokkannya sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan adalah posisi satuan, empat bit kedua dari kanan adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh: 11100011(2) = ...... (16) Solusi: kelompok bit paling kanan: 0011 = 3 kelompok bit berikutnya: 1110 = E Hasil konversinya adalah: E3(16)

Konversi Oktal ke Desimal

Metodenya hampir sama dengan konversi hexadesimal ke desimal. Dapat diikuti dengan contoh di bawah ini: 31(8) = ......(10) Solusi: (3x81)+(1x80) = 24 + 1 = 25(10)

Konversi Oktal ke Biner

Sebenarnya, untuk konversi basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel konversi utama yang berada di halaman atas. Namun dapat dipelajari dengan mudah. Dan ambillah tiga biner saja. Contoh: 523(8) = ...... (2) Solusi: Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah: 3 = 011 2 = 010 5 = 101 Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi satuan, puluhan dan ratusan. Hasil: 101010011(2)

Konversi Oktal ke Heksadesimal

Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya.

Konversi Hexadesimal ke Desimal

Caranya hampir sama seperti konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya adalah 16. Contoh: 4B(16) = ......(10) Solusi: Dengan patokan pada tabel utama, B dapat ditulis dengan nilai "11". (4x161)+(11x160) = 64 + 11 = 75(10)

Konversi Hexadesimal ke Biner

Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkannya sebanyak empat bit. Seperti pada tabel utama. Contoh: 2A(16) = ......(2) Solusi: A = 1010 2 = 0010 Hasil: 101010(2). Dengan catatan, angka "0" paling depan tidak usah ditulis.

Konversi Hexadesimal ke Oktal

Sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal.

Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai system bilangan biner, pecahan, octal, dan hexadecimal :

1. Sistem bilangan biner

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibnizabad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte. pada

Bilangan desimal yang dinyatakan sebagai bilangan biner akan berbentuk sebagai berikut:

Desimal

Biner (8 bit)

0

0000 0000

1

0000 0001

2

0000 0010

3

0000 0011

4

0000 0100

5

0000 0101

6

0000 0110

7

0000 0111

8

0000 1000

9

0000 1001

10

0000 1010

11

0000 1011

12

0000 1100

13

0000 1101

14

0000 1110

15

0000 1111

16

0001 0000



20=1

21=2

22=4

23=8

24=16

25=32

26=64

dst


contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner

desimal = 10.

berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut

10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20).

dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010

dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (0 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010

atau dengan cara yang singkat 10:2=5(0),5:2=2(1),2:2=1(0),1:2=0(1)sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010

2. Sistem bilangan desimal

Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:

angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100

Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angka heksadesimal (basis 16) yang merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.

Desimal

Biner (8 bit)

Oktal

Heksadesimal

0

0000 0000

000

00

1

0000 0001

001

01

2

0000 0010

002

02

3

0000 0011

003

03

4

0000 0100

004

04

5

0000 0101

005

05

6

0000 0110

006

06

7

0000 0111

007

07

8

0000 1000

010

08

9

0000 1001

011

09

10

0000 1010

012

0A

11

0000 1011

013

0B

12

0000 1100

014

0C

13

0000 1101

015

0D

14

0000 1110

016

0E

15

0000 1111

017

0F

16

0001 0000

020

10

3. Oktal

Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).

Biner

Oktal

000 000

00

000 001

01

000 010

02

000 011

03

000 100

04

000 101

05

000 110

06

000 111

07

001 000

10

001 001

11

001 010

12

001 011

13

001 100

14

001 101

15

001 110

16

001 111

17

4. Heksadesimal

Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut:














0hex

=

0dec

=

0oct


0

0

0

0



1hex

=

1dec

=

1oct


0

0

0

1



2hex

=

2dec

=

2oct


0

0

1

0



3hex

=

3dec

=

3oct


0

0

1

1















4hex

=

4dec

=

4oct


0

1

0

0



5hex

=

5dec

=

5oct


0

1

0

1



6hex

=

6dec

=

6oct


0

1

1

0



7hex

=

7dec

=

7oct


0

1

1

1















8hex

=

8dec

=

10oct


1

0

0

0



9hex

=

9dec

=

11oct


1

0

0

1



Ahex

=

10dec

=

12oct


1

0

1

0



Bhex

=

11dec

=

13oct


1

0

1

1















Chex

=

12dec

=

14oct


1

1

0

0



Dhex

=

13dec

=

15oct


1

1

0

1



Ehex

=

14dec

=

16oct


1

1

1

0



Fhex

=

15dec

=

17oct


1

1

1

1














Konversi

Konversi dari heksadesimal ke desimal

Untuk mengkonversinya ke dalam bilangan desimal, dapat menggunakan formula berikut:

Dari bilangan heksadesimal H yang merupakan untai digit hnhn − 1...h2h1h0, jika dikonversikan menjadi bilangan desimal D, maka:

D = \sum_{k=0}^{n} h_k \times 16^k

Sebagai contoh, bilangan heksa 10E yang akan dikonversi ke dalam bilangan desimal:

  • Digit-digit 10E dapat dipisahkan dan mengganti bilangan A sampai F (jika terdapat) menjadi bilangan desimal padanannya. Pada contoh ini, 10E diubah menjadi barisan: 1,0,14 (E = 14 dalam basis 10)
  • Mengalikan dari tiap digit terhadap nilai tempatnya.

1 \times 16^2 + 0 \times 16^1 + 14 \times 16^0

= 256 + 0 + 14

= 270

Dengan demikian, bilangan 10E heksadesimal sama dengan bilangan desimal 270.

Konversi dari desimal ke heksadesimal

Sedangkan untuk mengkonversi sistem desimal ke heksadesimal caranya sebagai berikut (kita gunakan contoh sebelumnya, yaitu angka desimal 270):

 270 dibagi 16 hasil:  16   sisa 14  ( = E )
  16 dibagi 16 hasil:   1   sisa  0  ( = 0 )
   1 dibagi 16 hasil:   0   sisa  1  ( = 1 )

KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER DAN SEBALIKNYA UNTUK PECAHAN

Untuk menghitung konversi dari bilangan Decimal pecahan ke Biner pecahan dapat dilakukan dengan cukup mudah. Nilai Decimal yang berada di sebelah kiri koma dihitung dengan cara yang sama dengan konversi bilangan Decimal ke bilangan Biner (lihat penjelasan tentang konversi bilangan Decimal ke bilangan Biner pada Bab 1). Sedangkan nilai Decimal yang berada di sebelah kanan koma (nilai pecahan) dihitung dengan cara mengalikan dengan 2. Bagian bulat dari perkalian tersebut adalah nilai Biner pecahannya. Proses mengalikan dengan 2 tersebut dilakukan terus menerus hingga hasil perkaliannya tepat 1, atau dapat juga dilakukan hingga tingkat keakuratan yang diharapkan.

Contoh Soal:

438,375(10) = ..........(2)

Bagian Bulat

438(10) = 110110110(2)

Didapat dari:

438/2 = 219 sisa 0

219/2 = 109 sisa 1

109/2 = 54 sisa 1

54/2 = 27 sisa 0

27/2 = 13 sisa 1

13/2 = 6 sisa 1

6/2 = 3 sisa 0

3/2 = 1 sisa 1

1/2 = 0 sisa 1

Bagian Pecahan

0,375(10) = 0,011(2)

Didapat dari:

0,375 x 2 = 0,75 bagian bulat = 0, sisa = 0,75

0,75 x 2 = 1,5 bagian bulat = 1, sisa = 0,5

0,5 x 2 = 1,0 bagian bulat = 1, tanpa sisa

Bagian bulat dibaca dari atas ke bawah yaitu 011

Jadi 438,375(10) = 110110110, 011(2)

Untuk menghitung konversi dari bilangan Biner pecahan ke Decimal pecahan dapat dilakukan dengan mudah. Nilai Biner yang berada di sebelah kiri koma dihitung dengan cara yang sama dengan konversi bilangan Biner ke bilangan Decimal (lihat penjelasan tentang konversi bilangan Biner ke bilangan Decimal pada Bab 1). Sedangkan nilai Biner yang berada di sebelah kanan koma (nilai pecahan) dihitung dengan cara membuat pola 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, dan seterusnya. Di mana, jika nilai Biner 1, maka pola yang berada di atasnya ikut dijumlah, sedangkan jika nilai Biner 0, maka pola yang di atasnya tidak ikut dijumlah.

Contoh Soal:

1101100,101101(2) = ..........(10)

Bagian Bulat Biner

1101100(2) = (64+32+8+4) = 108(10)

Bagian Pecahan Biner

0,101101(2) = 1/2 + 1/8 + 1/16 + 1/64

= 0,5+0,125+0,0625+0,015625

= 0,703125(10)

Jadi 1101100,101101(2) = 108,703125(10)

pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Format_bilangan_komputer

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_biner

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_desimal

http://id.wikipedia.org/wiki/Oktal

http://id.wikipedia.org/wiki/Heksadesimal

http://medisonsimbolon.wordpress.com/2008/10/31/konversi-bilangan-pecahan-desimal-ke-heksa/